BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Monitoring adalah upaya pemantauan menggunakan eksperimen tertentu secara sistematis. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari suatu bahan kimia berbahaya sehingga dapat dilakukan upaya pengamanan bahan tersebut yang berpotensi untuk merugikan kehidupan manusia dan lingkungan secara luas atau meminimalisir dampak dari bahan kimia tersebut. Perlunya monitoring dikarenakan penggunaan bahan kimia tidak dapat ditolak oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis memilih membahas tentang monitoring bahan kimia berbahaya yang terdapat pada daerah pertanian dikarenakan pada saat ini kebutuhan akan pangan terus meningkat pesat akibat laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Kebutuhan akan pangan yang meningkat akan menuntut permintaan hasil panen yang lebih dari pada biasanya. Untuk mendukung hal tersebut para petani mengupayakan berbagai cara agar produksi panen mereka semakin meningkat.
Sadar akan perlunya peningkatan jumlah produksi panen, para petani mencoba mengalihkan cara konvensional yang selama ini mereka anut menuju cara yang lebih modern baik dari segi tehnik maupun tehnologi. Penggunaan bahan kimia pun mereka lakukan demi mencapai hasil produksi panen yang melimpah tanpa mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pemakaian bahan kimia tersebut. Adapun bahan kimia yang sering digunakan adalah pestisida untuk mengendalikan hama dan pupuk kimia untuk menyuburkan lahan pertanian yang diharapkan akan mengingkatkan produksi panen mereka.
Melihat dari hal ini penulis memillih monitoring penggunaan bahan kimia dalam bidang pertanian karena bidang pertanian sangat dekat dengan kehidupan masyarakat secara luas dan lingkungan yang nantinya akan memberikan efek negative terhadap kelangsungan hidup dan kelestarian lingkungan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan bahan kimia di biedang pertanian yang berlebihan.
2. Untuk dapat meminimalisir dampak berbahaya dari penggunaan bahan kimia di bidang petanian secara berlebihan.
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui dampak dari penggunaan bahan kimia di biedang pertanian yang berlebihan
2. Mengetahui cara mengontrol penggunaan bahan kimia di bidang pertanian serta mencegah timbulnya dampak negative dari penggunaan bahan kimia tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensi Bahaya yang Berasal dari Pertanian
Akhir-akhir ini permintaan akan kebutuhan pangan semakin meningkat dikarenakan semakin pesatnya laju pertumbuhan penduduk di dunia dan khususnya di Indonesia. Peningkatan permintaan prerlu diimbangi dengan peningkatan produksi pangan itu sendiri yang nantinya akan mendorong para petani untuk melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produksi panen mereka.
Demi mencapai tujuan ini para petani mencoba untuk menibnggalkan metode konvensional yang telah lam mereka anut untuk beralih ke metode yang modern yang mereka percaya akan memberikan hasil yang lebih signifikan dari cara yang selama ini mereka anut. Hal ini sah-sah saja mengingat jumlah permintaan pangan yang semakin meningkat sehingga diperlukan suatu cara baru yang mampu menjawab permintaan tersebut. Perubahan besar pun terjadi baik dari segi tehnik maupun teknologi. Penggunaan bahan organic mereka tinggalkan karena dianggap tidak member hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka beralihlah meraka menggunakan bahan-bahan kimia untuk menunjang peningkatan produksi panen mereka.
Penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia sudah tidak asing lagi pada zaman ini, hal ini dikarenakan para petani percaya dengan menggunakan pestisida dan pupuk kimia akan menghindarkan tanaman dari hama dan akan meningkatkan hasil produksi panen. Namun seiring berjalanya waktu mulailah terasa dampak yang tidak diinginkan akibat dari pemakaian pestisida dan pupuk kimia baik oleh manusia ataupun oleh lingkungan.
Menelusuri kembali dampak negative akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia dimulai dari para petani kita yang selalu tidak sabar dan tidak puas dengan hasil yang diperoleh. Mereka dengan sendirinya meningkatkan dosis pemakaian untuk melihat lebih cepat dan lebih nyata dari metode yang mereka percayai akan meningkatkan hasil produksi mereka. Dan hasilnya pun produksi panen mereka meningkat drastic melebihi dari yang selama ini mereka peroleh. Tapi mereka tidak sadar ada bahaya yang sedang mengancam dibalik hasil panen yang mereka peroleh.
Adanya peningkatan konsentrasi bahan kimia yang terakumulasi dalam lingkungan dan tubuh manusia akan mengakibatkan perubahan-perubahan besar yang dapat mengancam kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan secara luas.
B. Gambaran Umum Bahan Kimia yang Digunakan Di Bidang Pertanian (Pestisida dan Pupuk Kimia)
a. Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau tepatnya mengendalikan berbagai hama. Kata pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan cida yang berarti pembunuh. Jadi secara sederhana pestisida diartikan bahan atau zat pembunh hama. Yang dimaksud hama bagi petani adalah sangat luas, yaitu tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteri dan virus, kemudian nematode (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Subiyakto Sudarmo). Pestisida secara luas diartikan sebagai suatu zat yang bersifat racun, menghambat pertumbuhan atau perkembangan, tingkah laku, bertelur, perkembang biakan, mempengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak dan aktivitas lainnya yang mempengaruhi hama.
Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan hama-hama dalam dunia pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk menegandalikan vector dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan.
Menurut PP No. 7 tahun 1973, yang dimaksud pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
• Memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian.
• Memberantas gulma (tanaman pengganggu).
• Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan.
• Mengatur atau merangsang peertumbuhan taanaman atau bagian tanman kecuali yang tegolong pupuk.
• Memberantas atau mencegah hama luar pada ternaka dan hewan piaraan.
• Memberantas atau mencegah hama air.
• Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, alat angkutan dan alat pertanian.
• Memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau bunatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya, diantaranya :
• Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering disebut juga mitesida berfungsi untuk membunuh tungau atau kutu. Conthnya Kelthene MF dan Trithion 4 E.
• Bakterisida, berfungsi untuk membunuh bakteri. Contohnya Tetracyclin, Streptomycin, Bacitin.
• Fungisida, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
• Rodentisida, digunakan untuk membunuh binatang pengerat separti tikus.
• Herbisida, berfungsi untuk membasmi gulma (tanaman pengganggu)
• Insektisda, diartikan zat atau bahan yang berfungsi untuk membunuh atau mengendalikan serangga.
b. Pupuk kimia
Pupuk kimia merupakan bahan sintesis yang dipergukana untuk menyuburkan tanah dengan memasukan mineral-mineral yang diperlukan oleh tumbuhan.
Saat ini penggunaan pupuk kimia sangat marak dan masih digemari oleh para petani karena proses yang cepat dalam pertumbuhan tanaman yang akan berimbas pada meningkatnya hasil produksi panen mereka. Sleian itu dengan pemakaian pupuk kimia masa panen mereka selam setahun dapat menjadi lebih banyak dikarenakan proses pertumbuhan yang berjalan lebih cepat. Adapun meineral-mineral yang dimasukkan atau sebagai tambahan anatara lain N, P, K, UREA dan lain-lain.
C. Monitoring Bahan Kimia yang Digunakan Di Bidang Pertanian
Monitoring adalah suatu pemantauan atau pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui dampak yang diakibatkan pajanan suatu bahan kimia serta mencari solusi usaha pencegahannya. Monitoring haruslah dilakukan secepat mungkin untuk lebih melindungi manusia dan lingkungan alam agar tidak jatuh sakit dan tercemar.
a. dampak bagi manusia dan lingkungan
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia memang dirasa akan meningkatkan produksi panen yang melimpah, namun dibalik semua itu ada berbagai dampak negative yang mengancam kehidupan manusia dan kelestarian alam apabila penggunaannya melebihi batas-batas yang diperbolehkan.
Dampak bagi manusia antara lain :
• Menyebabkan alergi, peradangan,dan gata-gatal pada kulit.
• Mempengaruhi kerja otak dan syaraf (daya ingat rendah,sulit konsentrasi, kehilangan kesadaran dan koma).
• Merusak fungsi hati atau liver.
• Menurunkan kekebalan tubuh.
• Menyebabkan gangguan kehamilan dan pertumbuhan janin.
• Kemandulan bagi laki-laki kerena spermatozoid.
• Resiko lebih besar terkena kanker yang diakibatkan oleh karsinogen.
Dampak bagi lingkungan
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan dan melebihi dosis yang telah ditentukan akan memberi efek dampak negative terhadap lingkungan.
Penggunaan pestisida akan menyebar di air, udara dan tanah. Penggunaan pestisida selain membunuh hama juga akan membunuh organism lain yang rentan dan sangat merugikan jika yang mati adalah binatang musuh alami dari hama tersebut. Selain itu apabila penggunaannya tidak benar malah akan menigkatkan kekebalan hama terhadap pestisida. Resurgensi dapat terjadi karena hilangnya musuh alami hama dan juga stimulasi terhadap daya bereproduksi hama. Resurgensi adalah bertambahnya populasi suatu hama pada tingkatan yang lebih besar setelah mengalami penurunan akibat tindakan pemberantasan hama. Di dalam tanah pestisida akan mempengaruhi keberadaan hewan-hewan tanah semisal cacing, belut, mikroorganisme tanah dan lain-lain. Hewan-hewan tersebut akan mati sehingga akan mengurangi proses pembentukan hara dan humus pada tanah yang nantinya akan menyebabkan tanah tersebut tandus. Pada lingkungan air pestisda akan menyebabkan kematian pada biota air yang rentan untuk mati ataupun terakumulasi pada biota air seperti ikan, kerang, siput dan lain-lain yang apabila dikonsumsi oleh manusia kan menimbulkan keracunan.
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak sesuai dosis yang dianjurkan akan berdamapak bagi buruk terhadap lingkungan. Tanah yang secara terus-menerus mendapat asupan pupuk kimia akan berubah teksturnya menjadi keras dan liat dikarenakan biota tanah mati sehingga proses penggemburan tanah tidak berjalan dengan baik dan akan mengurangi tingkat porositas dari tanah tersebut sehingga unsure hara dan oksigen yang tersedia menjadi sedikit yang akibatnya tanah tersebut tidak baik menjadi lahan pertanian. Selain dari itu pupuk kimia yang ikut masuk dan mengalir dalam badan air akan mencemari biota air. Dalam tubuh biota air zat-zat berbahaya dari pupuk kimia akan terakumulasi yang nantinya bisa juga masuk ke dalam tubuh manusia apabila mengkonsumsi ikan yang telah tercemar tersebut.
b. Exposure of Pathway
Exposure of Pathway adalah jalur atau jalan masuknya bahan kimia mulai dari sumber pencemaran menuju lingkungan yang berakhir pada manusia. Jadi kajian exposure of pathway lebih komplek dari route of exposure karena membahas alur pajanan mulai dari sumber pajanan beserta lika-likunya hingga cara masuknya ke dalam tubuh manusia.
Pestisida dan pupuk kimia dapat mencemari langsung terhadap petani itu sendiri, hal ini dapat terjadi karena petani biasanya kurang waspada dan tidak menggunakan APD semisal masker, sarung tangan, sepatu, kaca mata, baju khusus dan lain-lain. Kebiasaan lainnya adalah pada saat menyemprotkan pestisida, mereka tidak mempoerhatikan arah angina sehingga terkadang mereka akan menyemprotkan pestisida berlawanan dengan arah angin, tindakan ini jelas berbahaya karena pestisida bisa masuk ke saluran pernafasan mata, pencernaan ataupun menempel di kulit.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tidak efisien 100% terhadap hama dan tanaman, ada sebagian yang terlarut dalam air yang akhirnya akan terbawa aliran air menuju badan air. Di dalam air pestisida dan pupuk kimia akan masuk ke dalam tubuh ikan yang apabila ikan tersebut sangat rentan akan mati sedangkan yang bertahan akan terakumulasi dalam tubuh ikan yang nantinya apabila dikonsumsi oleh manusia maka kandungan pestisida dan pupuk kimia akan berpindah ke tubuh manuisa melalui pencernaan. Selain itu pestisida yang digunakan juga dapat masuk ke dalam jaringan tubuh tanaman yang nantinya juga akan masuk ke dalam tubuh manusia apabila dikonsumsi.
c. Monitoring yang Dilakukan
Usaha monitoring dilakukan untuk mengurangi resiko bahaya residu dari penggunaan zat kimia yang digunakan dalam bidang pertanian. Mengingat bahaya besar yang mungkin maka upaya monitoring hendaknya dilakukan secara berkala dan terpadu.
Pertama yang perlu diamati adalah jenis bahan kimia (pestisida dan pupuk kimia) yang digunakan apakah yang diizinkan dan ramah lingkungan. Selanjutnya adalah mengetahui toksisitas dari bahan kimia yang dipergunakan apakah aman atau berbahaya. Setelah itu mengetahui cara pemakaian apakah sesuai dengan prosedur baik dari cara penggunaan, penyimpanan bahan dan terlebih lagi dosis yang digunakan. Selanjutnya keterangan-keterangan yang diperoleh diolah menjadi data.
Apabila data yang diperoleh menunjukan hasil yang aman untuk manusia dan lingkungan maka penggunaan bahan kimia tersebut boleh diteruskan sambil terus melakukan pengawasan, sedangkan apabila data yang didapat menunjukan bahan kimia tersebut berbahaya maka perlu tindakan pencegahan agar dampak yang diakibatkan dapat diminimalisir.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dapat menimbulkan damapak yang luar biasa terhadap manusia dan lingkungan alam. Untuk mencegah dan meminimalisir dampak tersebut dapat diupayakan beberapa hal :
Penggunaan pestisida
• Mulai beralihlah menggunkan pestisda organic alam.
• Memilih jenis tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit dan serangan hama.
• Gunakan musuh alami dari hama.
• Lakukan prediksi tentang puncak serangan hama yang nantinya untuk mengatur jadwal tanam.
• Gunakan APD saat menggunakan pestida agar mencegah kontak langsung dengan tubuh pekerja.
• Gunakan pestisda sesuai dengan anjuran dosis yang telah ditentukan.
Penggunaan pupuk kimia
Kembali ke alam yaitu menggunakan kembali pupuk-pupuk organic yang aman terhadap lingkungan. Bisa digunakan kompos ataupun kotoran ternak.
Pada proses awal memang pupuk organic kurang memberikan hasil yang memuaskan, tapi jangan khawatir karena pada proses awal pupuk organic berfungsi untuk mengembalikan tekstur dan struktur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia. Setelah tekstur dan struktur tanah telah kembali kesedia kala maka proses penyerapan unsure hara dan oksigen dalam tanah akan meningkat hal ini akan kembali menyuburkan tanah tersebut.
Setelah semua itu berhasil, monitoring harus terus dilakukan untuk mengatur dan memantau agar para petani tidak menggunakan kembali pupuk kimia yang bisa menimbulkan damapk yang merugikan bagi manusia dan lingkungan alam.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Akhir-akhir ini kebutuhan akan pangan teruslah meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di dunia. Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat maka para petani berusaha untuk mengubah cara konvensional yang telah mereka anut dengan mengubahnya menjadi cara modern, diantaranya penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil produksi panen yang lebih banyak. Namun di balik semua itu ada bahaya yang mengancam bagi manusia dan lingkungan alam apabila penggunaannya tidak sesuai, maka dari itu diperlukanlah upaya monitoring guna meminimalisir dampak akibat penggunaan pestisda dan pupuk kimia.
Hal-hal yang dapat dilakukan utnuk meminimalisir damapk tersebut adalah dengan :
• Mulai beralihlah menggunkan pestisda organic alam.
• Memilih jenis tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit dan serangan hama.
• Gunakan musuh alami dari hama.
• Lakukan prediksi tentang puncak serangan hama yang nantinya untuk mengatur jadwal tanam.
• Kembalilah untuk menggunakan pupuk organic yang lebih ramah lingkungan
B. Saran
a. Bersikap bijaklah terhadap alam yaitu dengan kembali menggunakan bahan-bahan organic untuk meningkatkan produksi panen.
b. Usaha monitoring haruslah dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah dampak negative penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Ekha, Isvasta.1993. Dilema Pestisida Tragedi Revolusi Hijau. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sudarmo, Subiyakto. 1995. Pestisida. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
http://organik-ajaib.blogspot.com/
Minggu, 13 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Casinos in Malta - Filmfile Europe
BalasHapusFind the ventureberg.com/ best titanium earrings Casinos in https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ Malta including bonuses, games, games and filmfileeurope.com the history 출장안마 of games. We cover all the main reasons to visit Casinos in